Analisis Sistem Pendidikan






Sistem Pendidikan di Indonesia sekarang sedang memasuki tahap pengembangan sekarang dan untuk masa depan. Tetapi Sistem Pendidikan ini tak luput dari masalah-masalah mengenai pendidikan di Indonesia ini.  
Melalui artikel ini saya akan menyampaikan beberapa hal mengenai analisis saya terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia sebagai berikut :


v  Beberapa permasalahan pendidikan di Indonesia
v  Analisis permasalahan
v  Penyelesaian melalui penerapan teknologi informasi
v  Paradigma baru dan e-Education
v  Beberapa pemikiran tentang penerapan e-Education

  Seperti yang kita sudah ketahui bahwa sudah banyak permasalahan pendidikan di Indonesia yang sudah banyak terjadi dikarenakan kapasitas institusi pendidikan yang terbatas yang meliputi:
Ø  Ruang
Ø  Guru
Ø  Fasilitas dan sarana prasarana
Dan ini semua merupakan hal pertama yang menghalangi perkembangan pendidikan di Indonesia. Keadaan yang sekarang terjadi adalah minimnya batas-batas institusional dalam hal pendidikan mengenai ruang lingkup pembelajaran. 
Proses pembelajaran siswa/i  yang terjadi saat ini yaitu “Pendidikan Terbatasi oleh Ruang” sehingga  perkembangan pendidikan menjadi sangat lambat, dan juga tidak fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di kemudian hari. Ini terjadi karena siswa lebih di kekang oleh pendidikan terbatas oleh ruang.
mengatasi hal-hal di atas dapat dilakukan dengan menggunakan konsep :

Tidak ada konsep ruang secara fisis
Maksudnya adalah siswa/i melakukan kegiatan pembelajaran tidak hanya dikekang oleh suatu ruangan yang terbatas, tetapi siswa/i juga melakukan kegiatan pembelajaran di luar ruangan, konsep ini bertujuan agar pembelajaran tidak terus terpaku pada area tertentu saja.
 Karena wawasan pendidikan bukan hanya ditemukan dan diajarkan di dalam ruang saja, karena memerlukan sumber wawasan dari sisi luar ruang pembelajaran.



Konsep E-Education

Konsep e-education merupakan konsep strategis untuk mengatasi keterbatasan kapasitas institusi pendidikan dalam menyediakan pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Konsep ini terdiri dari beberapa hal sebagai berikut :
  • Sebuah sistem virtual, parallel dengan system nyata/fisis
  • Bukan sekedar network, Internet, dan aplikasi berbasis Web
  • Komponen-komponen non-fisis: tugas, diskusi, ujian, dsb®dalam format virtual
Konsep ini lebih tertuju kepada pemanfaatan dan juga efektifiktas dari teknologi yang ada. Sehingga dapat mempermudah pembelajaran bagi guru dan juga siswa/i serta meningkatkan  dan memajukan system pendidikan sekarang.
Konsep ini tidak luput dari persoalan-persoalan pengimplementasian di system pendidikan yang meliputi:
Ø  Mahal:  infrastruktur, materi, sosialisasi
Ø  Tidak bias diterapkan untuk semua bidang studi
Ø  Perubahan paradigma:
          Pendidikan sebagai layanan (service)
          Institusi pendidikan sebagai penyedia layanan (service provider)

Tidak mudah untuk menanggulangi masalah dari infrastruktur, materi, juga mensosialisasikannya, tetapi hal ini bukanlah penghalang untuk meningkatkan system pendidikan sekarang yang bersifat konvensional (pendidikan terbatas oleh ruang) kepada sistem yang non konvensional (pendidikan tidak terbatas oleh ruang).
Seperti yang kita ketahui bahwa konsep ini tidak sepenuhnya dapat diterapkan di semua bidang, tetapi konsep ini membantu meningkatkan dan juga meringankan beberapa bidang studi yang ada sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan lebih efektif dari  sebelumnya.
Kemudian mengenai perubahan paradigm pendidikan sebenarnya terjadi dikarenakan perkembangan teknologi yang berhubungan dengan konsep ini.

Informasi mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dahulu hanya didapatkan melalui penyampaian materi oleh guru di lembaga pendidikan dan dengan membaca buku.
Tetapi, sekarang hal itu bisa didapatkan melalui media teknologi berupa E-education. Dan perubahan paradigma ini tidaklah sepenuhnya berefek positif.
Oleh karena itu untuk menerapkan konsep E-education ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak berefek buruk bagi system pendidikan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More